Kisah Mantan Mantan Pemain Timnas Sepakbola Indonesia

blogger templates
Kisah mantan pemain timnas Indonesia tak seindah pemain di Eropa
Banyak yang hidupnya merana karena hidup miskin,padahal mereka pernah berjasa bagi Negara Indonesia

Berikut adalah Kisah-kisahnya:
 Thio Him Tjiang:

"Saat ini saya merasa gembira. Ada perhatian yang diberikan kepada saya yang dulu berkreasi untuk membanggakan rakyat dan negara (Indonesia)," ujar pemain tim nasional Indonesia era 1950-an, Thio Him Tjiang, sembari meneteskan air mata.

THIO seperti menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh pesepakbola di Indonesia. Secara kasat mata perseteruan di sepak bola nasional sudah berakhir, tetapi kerinduan masyarakat akan prestasi belum terobati.

Thio merupakan pemain hasil binaan Union Makes Strength (UMS), klub yang tergabung di dalam Persija Jakarta. Namanya melambung pada Olimpiade Melbourne Australia tahun 1956.

Saat itu, tim nasional Indonesia menggegerkan dunia. Tim polesan almarhum Antun "Toni" Pogacnik menahan Uni Soviet tanpa gol. Meski kalah 0-5 pada laga ulangan, partai pertama selalu mendapat tempat di hati masyarakat bola Indonesia. Dikenang hingga sekarang.

Thio merupakan satu dari tiga pemain yang terlibat dalam laga itu dan masih hidup, selain Maulwi Saelan dan Tan Liong Houw.

Kini, dia tidak seaktif masa jayanya. Akibat jatuh dari sepeda, lima tahun lalu, dia harus menggunakan alat penyangga untuk berdiri. Tulang pinggulnya bergeser.

"Saat itu dia kaget karena dikejar anjing. Jadi dia masuk got dan sekarang perlu alat bantu," ujar Andre, keponakan yang rela merawat dan memperhatikan kebutuhan Thio.

Andre merupakan anak pertama Thio Him Hok, adik keenam Him Tjiang. Dia tinggal berdekatan agar bisa mengontrol pamannya. Him Tjiang merupakan putra ketiga keluarga almarhum Thio Kioe Sen. Dia memiliki tujuh saudara kandung. Kecuali adik perempuan, seluruhnya menggeluti sepak bola.

Thio mengisi hari tua di salah satu rumah di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dia memiliki kamar sendiri. Tidak begitu luas. Di kamarnya tidak banyak barang berharga. Hanya terdapat kasur kapuk ukuran sedang, kursi, dan televisi di atas lemari.

Sehari-hari dia hanya ditemani Syukur, penjual rokok yang ditugasi menemani. Tidak jarang Thio bernyanyi dan ngobrol sendiri untuk membunuh sepi. Thio memang sebatang kara, karena enam adiknya sudah meninggal dunia.

Ketika teman sepermainan dan kerabat berkunjung, keceriaan seolah muncul.

"Lo jelek-jelek mau foto sama gue. Potong rambut dulu," ujar Thio kepada Handarto rekan di UMS yang mendekati Thio ketika sesi wawancara. Canda itu lagi-lagi menghangatkan suasana.

Dalam kesempatan itu, Thio dapat uang santuanan dari mantan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan. Seminggu sebelumnya, mantan pengurus UMS, Slamet Yapadi, menghibahkan sebidang tanah di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, untuk pemakaman kelak jika Thio meninggal dunia.

Seluruhnya dilakukan agar Thio tenang menjalani masa tuanya. Pemberian itu juga sebagai bentuk rasa terima kasih atas pengorbanan Thio sebagai pesepak bola.

"Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya. Maaf saya belum bisa banggakan Indonesia," tutur Thio.

Sekalipun kiprahnya selalu dikenang, Thio tetap merasa gagal. Panutan bagi siapapun yang menjadikan sepak bola sebagai jalan hidup. Jangan pernah merasa luar biasa ketika tidak sekalipun Anda mengibarkan bendera Indonesia di pentas dunia.


 Abdul Kadir:

Abdul 'Kancil' Kadir, nama mantan pemain Timnas Indonesia tersebut kini mulai ramai dibicarakan, setelah keluarga yg ditinggalkannya dlm kondisi yg memprihatinkan.

Tak banyak yg tahu siapa pemain yg dijuluki "Si Kancil" ini, padahal, ketika masih hidup & aktif bermain, Kadir menjadi pemain bintang andalan tim Merah Putih.

Abdul Kadir merupakan pemain kiri luar yg dimiliki Timnas Indonesia pada era 1960-an tsb.

Abdul Kadir lahir di Denpasar, Bali, 27 Desember tahun 1948. Sejak kecil Abdul Kadir sudah menyukai sepakbola, dan klub pertamanya adalah klub amatir Assyabaab di Surabaya.

Abdul Kadir pun akhirnya bergabung dgn salah satu klub Galatama, Pardetex, klub asal Sumatera Utara. Permainan gemilangnya di klub tsb mendapatkan perhatian dari PSSI pd saat itu. Kemudian pada usia yg sangat muda yakni 16 tahun, pemain yg dijuluki Kancil krn kecepatannya ini pun memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Dimulai dari kejuaraan Asian Games yg dulu masih bernama Gafeto pada thn 1964, Abdul Kadir memperkuat Tim Garuda hingga tahun 1979.

Bersama Timnas, Abdul Kadir menyabet sederet prestasi gemilang, di antaranya menjuarai Piala Raja 1968, Merdeka Games 1969, dan Pesta Sukan Singapura 1972.

Abdul Kadir juga pernah memperkuat Timnas saat menjadi runner up Piala Presiden Korsel (1970-1972).

Dulu, Indonesia memang menjadi salah satu macan di Asia, hal itu terbukti dgn berbagai gelar yg diraih. Tak hanya itu, gelar pribadi pun juga mampu diraih oleh para pemain Indonesia.

Abdul 'Kancil' Kadir menjadi salah satu pemain yg berhasil menorehkan tinta emas, bersama Soejtipto Soentoro, Iswadi Idris, Max Timisela dan Jacob Sihasale, mereka terpilih dlm tim ASIA ALL STARS.

Kancil juga telah mengenyam gaya kepelatihan arsitek hebat, Kancil pernah memperkuat Timnas semasa dipegang pelatih asal Yugoslavia, Tony Pogacnik, Endang Witarsa, Djamiat Dhalhar, dan pelatih asal Belanda, Wiel Coerver.

Abdul Kadir memiliki teknik sepak bola yg sangat tinggi, bahkan tdk kalah dibandingkan pemain dunia saat itu seperti Pele.

Pele sendiri, Maha bintang sepak bola asal Brasil itu pernah bermain di Stadion Utama Senayan bersama klub Santos, Juni 1972 & sedang berada di puncak kejayaannya setelah membawa Brasil memenangi Piala Dunia 1970.

Dlm sebuah acara di stasiun televisi TVRI, Pele diundang menjadi bintang tamu, dlm acara tersebut Pele mempertontonkan keahliannya mengolah si kulit bundar, & pemain Indonesia yg mendapat kesempatan utk mendampingi Pele adalah Si Kancil Abdul Kadir.

Prestasi gemilang di lapangan hijau tsb ternyata tak sejalan dgn kehidupan pribadinya. Kancil seperti hidup serba kekurangan, selain itu, penyakit ginjal, jantung serta darah tinggi yg dideritanya membuat keuangan keluarga Kancil semakin kritis.

Namun, berbagai macam terpaan yg menimpanya tak membuat kecintaannya pada sepak bola dan juga Tanah Air ini luntur, dlm kondisi sakit, Kancil tetap memaksakan utk menyaksikan Timnas Indonesia bertanding pada tahun 2002, dan saat itu Indonesia berhasil meraih kemenangan.

Abdul Kadir akhirnya meninggal dunia di Jakarta pada umur 55 tahun pada 4 April tahun 2003. Saat itu, dirinya baru menjalani perawatan di RS Thamrin, saat itu, Kancil dibawa ke rumah sakit oleh Alm. Ronny Pattinasarani, Iswadi Idris & Agum Gumelar.

Pasca meninggalnya Abdul Kadir, kehidupan keluarganya semakin memprihatinkan. Bahkan, anak sulung Abdul Kadir, Areo Jasa Pradira meninggal dunia pada tahun 2005 krn sakit tipus & yg paling menyedihkan adalah saat Areo harus meregang nyawa karena tidak punya biaya berobat.

Sementara itu, 3 anak lainnya belum memiliki pekerjaan yg layak karena bekal pendidikan yang tidak memadai. Meski begitu istri Kancil, Lisa Abdul Kadir mengaku tak menyesal telah menikah dengan seorang pemain bola.

Sebuah hal yang sangat ironis bila melihat segala perjuangan dan juga torehan prestasi yang diberikan oleh Abdul Kadir bagi bangsa ini.


 Ramang:

Ramang mulai memperkuat PSM Makassar pada tahun 1947, waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan sepak bola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itulah ia dilamar bergabung dengan PSM. Ramang memang sudah mulai menendang-nendang buah jeruk, gulungan kain dan bola anyaman rotan dalam permainan sepak raga sejak berusia 10 tahun. Ayahnya, Nyo'lo, ajudan Raja Gowa Djondjong Karaenta Lembangparang, sudah lama dikenal sebagai jagoan sepakraga. Bakat Ramang memang menurun dari sang ayah. Mulanya ia memperkuat Bond Barru, kota kelahirannya, namun menjelang proklamasi 1945, ia membawa keluarganya pindah ke Ujungpandang dan meninggalkan usaha warung kopi yang ia bangun bersama istrinya.

Sambil melakoni profesinya sebagai pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam sebuah wawancara di Majalah Tempo (7/10/1978), Ramang mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak karena sibuk bermain bola. Hal itu membuat kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di sebuah rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan. "Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iman, mungkin sinting," kata macan bola itu. Ramang memang tak bisa lepas dari lapangan sepak bola. Baginya, meninggalkan lapangan sepak bola sama saja menaruh ikan di daratan. "Hanya bisa menggelepar-gelepar lalu mati," katanya.

Setahun setelah kemenangan klubnya 9-0 dalam kompetisi PSM, Ramang sudah keliling Indonesia bermain bola. Tapi ketika ia kembali ke Makassar seorang datang melamarnya bekerja sebagai opas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Gajinya? Tak pernah naik tetap saja Rp 3.500. Untungnya hanya satu: ia masih tetap bisa main bola.

Pada tahun 1952 ia menggantikan Sunardi, kakak Suardi Arlan mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Didampingi Suardi Arlan di kanan dan Nursalam di kiri, ia bagai kuda kepang di tengah gelanggang. Permainannya sebagai penyerang tengah sangat mengagumkan. Maka setahun kemudian ia keliling di beberapa negeri asing. Namanya meroket menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain lawan.

Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan PSSI hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.

Berkat prestasi Ramang, Indonesia masuk dalam hitungan kekuatan bola di Asia. Satu demi satu kesebelasan Eropa mencoba kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara (salah satu kiper terbaik dunia waktu itu), klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak maut Bubukin, sampai Grasshopers dengan Roger Vollentein. "Tapi itu bukan prestasi saya saja, melainkan kerjasama dengan kawan-kawan," ujar Ramang merendah, sembari menyebut nama temannya satu per satu: Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, Aang Witarsa, Thio Him Tjiang, Danu, Phoa Sian Liong dan Djamiat.

Ramang dikenal sebagai penyerang haus gol. Ramang memang penembak lihai, dari sasaran mana pun, dalam keadaan sesulit bagaimana pun, menendang dari segala posisi sambil berlari kencang. Satu keunggulan yang masih diidamkan oleh setiap pemain bola kita hingga saat ini, terutama tembakan salto. Keahlian itu tampaknya karunia alam untuk pribadi Ramang seorang sebagai bekas pemain sepakraga yang ulung. Gol melalui tendangan salto yang indah dan mengejutkan seringkali dipertunjukkan oleh Ramang. Satu di antaranya saat PSSI mengalahkan RRC dengan 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu di antaranya tembakan salto. Itu pertandingan menjelang Kejuaraan Dunia di Swedia, 1958. Pertandingan kedua dilanjutkan di Peking, Indonesia kalah dengan 3-4, sedang yang ketiga di Rangoon (juga melawan RRC) dengan 0-0. Sayang sekali lawan selanjutnya ialah Israel (yang tak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia) maka PSSI terpaksa tidak berangkat.

Mendengar kehebatan Ramang di lapangan sepak bola, tak heran jika pada tahun 50-an, banyak bayi lelaki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya.

Jika Ramang ditanya mengenai pertandingan paling berkesan, di sejumlah media, ia menyebut ketika PSSI menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. "Ketika itu saya hampir mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang," kata Ramang.

Kejayaan Ramang ternyata singkat saja, tahun 1960, sesudah namanya sempat melangit ia dijatuhi skorsing. Ramang dituduh makan suap. Tahun 1962 ia dipanggil kembali, tapi pamornya sudah berkurang. Pada tahun 1968, dalam usia 40 tahun, Ramang bermain untuk terakhir kalinya membela kesebelasan PSM di Medan, yang berakhir dengan kekalahan. Meskipun setelah itu kariernya di sepak bola tidaklah betul-betul mati. Saat ia sedang menggelepar-gelepar seperti ikan di daratan, ia mendapatkan panggilan Bupati Blitar untuk menjadi pelatih di sana.

Karier kepelatihan Ramang juga tercatat di PSM dan Persipal Palu. Sewaktu menjadi pelatih di Persipal, ia bahkan pernah dihadiahi satu hektar kebun cengkeh oleh masyarakat Donggala, Palu, karena prestasinya membawa Persipal menjadi satu tim yang disegani di Indonesia. Penghargaan seperti ini tak pernah ia dapatkan di PSM Makassar. Tetapi menjadi pelatih sepak bola ternyata tidak mudah bagi seorang tamatan Sekolah Rakyat seperti Ramang. Ia kemudian harus disingkirkan pelan-pelan hanya karena ia tidak memiliki sertifikat kepelatihan. Dalam melatih, Ramang hanya mengajarkan pengalamannya ditambah dengan teori yang pernah ia dapatkan dari mantan pelatih PSSI, Tony Pogacknic, yang ia sangat hormati.

Ramang pernah menyebut bahwa pemain sepak bola sepertinya tidak lebih berharga dari kuda pacuan. "Kuda pacuan dipelihara sebelum dan sesudah bertanding, menang atau kalah. Tapi pemain bola hanya dipelihara kalau ada panggilan. Sesudah itu tak ada apa-apa lagi," katanya dengan kecewa. Namun Ramang sudah berketetapan hati menutup kisah masa lampaunya itu. "Buat apa mengenang masa-masa seperti itu sementara orang lebih menghargai kuda pacuan?" katanya. Kekecewaan itu tampaknya begitu berat merundungnya, hingga ia seringkali sengaja sembunyi hanya untuk mengelak wawancara dengan seorang wartawan. Meski banyak dorongan dan tawaran buat menulis biografinya, ia selalu menggelengkan kepala. Dulu katanya, memang pernah ada seseorang yang menerbitkan riwayat hidupnya. Tapi ia sendiri sudah lupa judul buku dan nama penulisnya.

Suatu malam pada tahun 1981, sehabis melatih anak-anak PSM, Ramang pulang dengan pakaian basah dan membuatnya sakit. Enam tahun ia menderita sakit di paru-parunya tanpa bisa berobat ke Rumah sakit karena kekurangan biaya. Pada tanggal 26 September 1987, di usia 59 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang ia huni bersama anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang. Ramang dimakamkan di TPU Panaikang. Untuk mengenang jasanya, sebuah patung di lapangan Karebosi dibuat untuknya. Selain itu hingga sekarang salah satu julukan PSM Makassar adalah Pasukan Ramang.

Ironis memang mengetahui kisah hidup mantan bintang sepak bola itu. Apalagi Ramang kini hanya diapresiasi dengan sebuah patung yang dibuat seadanya, yang berdiri di pintu utara Lapangan Karebosi.


 Emen Suwarman:

Mengharumkan nama Timnas pada era 60-an adalah pencapaian tertinggi pria 73 tahun ini. Menjadi bagian dari Tim yang diidolakannya sejak kecil yakni Persib Bandung pernah dilakoni.

Si Kijang dari Majalengka ini, julukannya, mengawali karier bersama klub PSAD (Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat).

Kehebatannya menggiring bola, Emen muda langsung mempersembahkan gelar juara lima kali berturut-turut di Kompetisi KADI (Kompetisi Angkatan Darat Indonesia).

Kehebatannya kala itu tak terbantahkan lagi. Bersinar bersama klub PSAD membuat, Thomas Wa pelatih Persib kala itu jatuh hati kepada pemain yang mengisi posisi sayap kanan atau kiri tersebut.

"Katanya lari saya cepat, jadi saya mudah obrak-abrik tim lawan dari sayap," ungkap pemain legendaris itu, Jumat (9/11).

Tanpa pikir panjang, kesempatan itu dia ambil. Apalagi cita-citanya untuk menjadi bagian dari Tim Nasional terbuka lebar bilamana bisa memperkuat tim sekaliber Persib Bandung.

"Masuk Persib adalah kebanggaan luar biasa. Dan itu saya dapatkan," terang Emen.

Di tubuh 'Maung Bandung' prestasinya kian cemerlang. Emen dengan kemampuannya yang kian matang sebagai pesepakbola muda membuat pelatih Timnas Indonesia asal Yugoslavia, Tony Puganic melirik bakatnya.

Tahun pertamanya di timnas atau 1962 silam, Guru Emen langsung memberikan gelar juara pada Turnamen International Merdeka Games di Kuala Lumpur-Malaysia. Di tahun yang sama Emen juga menjadi bagian dalam Timnas Indonesia dalam Asian Games yang digelar di Jakarta.

"Itu adalah tahun berkesan bagi saya," ungkapnya.

Ibarat kata, Emen 'mewakafkan' hidupnya pada sepakbola. Malang melintang di kancah International bersama Timnas Indonesia, dia dedikasikan kembali kepada tim Persib.

"Setelah lama di Timnas saya balik lagi ke Persib," ucapnya.

Hingga akhirnya Emen dipercaya untuk menjadi asisten pelatih bersama Jajang Nurjaman dan Pelatih Indra Tohir.

Sikapnya sebagai motivator, Emen mampu memberikan prestasi kepada Persib dengan menjuarai kompetisi terakhir Perserikatan PSSI 1993-1994 dan Liga Indonesia I 1994-1995.

Namun Ironis sesudah itu sedikit demi sedikit jasanya mulai tergusur. Kala itu Emen sempat beberapa kali menukar medali dengan beras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Sempat beberapa kali," singkat Emen.

Sekitar awal tahun 2000, Emen kembali ke Persib. Namun bukan sebagai pelatih, maupun pemain. Pria ramah ini menjadi masseur (tukang pijat) di tim Persib.

Ironis memang atas pencapaian yang didapat selama perjalanannya menjadi pesepak bola. Apalagi jika melihat prestasinya.

"Beberapa tahun saya sempat menjadi tukang pijit, sekarang juga masih tapi sudah mulai berkurang. Yang penting apa yang bisa dikerjakan saya kerjakan untuk Persib," kisahnya.

Guru Emen hanyalah satu cerita dari banyak atlet berprestasi yang terlupakan. Dia berharap apa yang menimpanya kini, tidak 'diwariskan' kepada pesepakbola saat ini.

Emen Suwarman adalah Pahlawan. Mantan Pesepakbola handal yang akan menularkan ilmunya kepada pesepakbola muda. Terlebih untuk Persib tempat dia mengabdi selama kurang lebih 50 tahun. Emen Suwarman, Dari Pemain Timnas, Pelatih, hingga Tukang Pijit.


Negara seharusnya memperhatikan nasib mereka,dan tidak bisa jadi jaminan juga kalo pemain Timnas yang sekarang berjaya, bisa jadi hidupnya seperti mereka juga kalo belum ada perhatian mantan pemain timnas dari pemerintah kita.


Sekian thread dari ane gan,semoga bermanfaat

3 Responses to "Kisah Mantan Mantan Pemain Timnas Sepakbola Indonesia"

  1. ANDA PENGEN CEPAT KAYA MELALUI JALAN PESUGIHAN TUYUL DAN ANDA JUGA BISA MENANG MELALUI ANGKA-ANGKA TOGEL 2D 3D 4D 5D 6D.

    >>>>>KISAH NYATA DARI SAYA IBU CACAH DI MEDAN<<<<<

    aslamu alaikum wr wb..
    bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis
    dan berbagi kepada teman2 melalui room ini,
    sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
    dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
    namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
    hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
    akhirnya saya menanggung hutang ke pelanggan-pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 600 juta ,
    saya sudah stress dan hampir bunuh diri anak saya 3 orang masih sekolah di smp / sma dan juga anak sememtarah kuliah,tapi suami saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anaka-naknya ditengah tagihan hutang yang menumpuk,
    demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
    ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
    dan bercerita kepadanya, alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
    dulu katanya dia juga seperti saya setelah bergabung dengan nyi sewika hidupnya kembali sukses,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir
    dan melihat langsung hasilnya, `
    saya akhirnya bergabung dan menghubungi nyi sewika di no 0853-7778-3434
    semua petunjuk nyi sewika saya ikuti dan hanya 3 hari astagfirullahallazim,
    alhamdulilah demi allah dan anak saya,
    akhirnya 5m yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
    semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
    kini saya kembali sukses terimaksih nyi sewika saya tidak akan melupakan jasa aki.
    jika teman teman berminat, yakin dan percaya insya allah,
    saya sudah buktikan demi allah silahkan hub nyi sewika di 0853-7778-3434


    ((((((((((((dana ghaib)))))))))))))))))


    pesugihan instant 5 milyar
    mulai bulan ini (january 2016) kami dari padepokan mengadakan program pesugihan instant tanpa tumbal,
    serta tanpa resiko. program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar,
    hutang yang menumpuk (diatas 1 milyar), adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

    mempunyai hutang diatas 1 milyar
    ingin membuka usaha dengan modal diatas 1 milyar
    dll

    syarat :

    usia minimal 21 tahun
    berani ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
    belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
    suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
    harus memiliki kamar kosong di rumah anda

    proses :

    proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
    harus siap mental lahir dan batin
    sanggup puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
    pada malam hari tidak boleh tidur

    biaya ritual sebesar 10 juta dengan rincian sebagai berikut :

    pengganti tumbal kambing kendit : 5jt
    ayam cemani : 2jt
    minyak songolangit : 2jt
    bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll sebesar : 1jt

    prosedur daftar ritual ini :

    kirim foto anda
    kirim data sesuai ktp

    format : nama, alamat, umur, nama ibu kandung, weton (hari lahir), pesugihan 5 milyar

    kirim ke nomor ini nyi sewika: 0853-7778-3434
    sms anda akan kami balas secepatnya

    maaf program ini terbatas hanya untuk beberapa orang saja>

    ReplyDelete
  2. Saya sangat bersyukur telah menemukan blok MBAH RAWA GUMPALA dan ternyata apa yang tertulis di dalam blok MBAH,semua itu meman benar-benar terbukti dan salah satunya saya sudah telah membuktikannya sendiri,saya sangat berterimah kasih banyak kepada MBAH RAWA GUMPALA atas bantuan pesugihan dana ghaibnya,atas bantuan ini kini aku sudah bankit lagi dan usaha yang dulunya bankrut kini bisa berjalan kembali,berkat bantuan MBAH RAWA GUMPALA kini kehidupan kami sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya,saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa sesukses ini dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan budibaik mbah,pesugihan ini adalah pesugihan resmih dan pesugihan ini banyak pilihan misalnya dana ghaib tuyul minyan penarik uabg balik
    Bagi anda yang ingin dibantu sama MBAH RAWA GUMPALA silahkan hubungi MBAH di 085-316-106-111 dan
    pesugihan ini tanpa resiko apapun dan untuk lebih jelasnya buka saja blok mbah

    ReplyDelete
  3. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    ReplyDelete