“Di
Dunia Ini Tidak Ada yang Sempurna”
Negara yang kaya akan
orang cerdas belum tentu dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan di
negara itu sendiri. Negara yang kaya akan sumber daya manusia belum tentu
mereka kaya akan sumber daya alam. Negara yang kaya akan sumber daya alam belum
tentu mereka kaya akan sumber daya manusia. Apa ada negara yang memiliki
kesempurnaan tanpa ada masalah? Jawaban nya adalah tidak, se-sempurna negara
itu sendiri, se-kaya negara itu sendiri tidak lepas dari masalah, sekecil
apapun masalah tersebut tetaplah masalah. Disini kita dapat belajar bahwa
dimana ada masalah terdapat solusi, dimana ada tekad atau usaha pasti ada jalan
keluar dari masalah tersebut. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber
daya alam memiliki 17.504 pulau, berjuta-juta budaya dan berbagai macam bahasa
namun hanya 1 bahasa yaitu bahasa Indonesia. Negara Indonesia sendiri pun tidak
lepas dari yang namanya ‘masalah’. Dari hasil survey salah satu televisi swasta
nasional, di dapatlah 10 masalah terbesar bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Persoalan
kestabilan ekonomi
2. Korupsi
3. Kemiskinan
4. Pengelolaan
BBM
5. Sistem
Pendidikan
6. Pengangguran
7. Tinggi nya harga pangan
8. Bencana alam
9. Kelaparan dan krisis pangan
10. Krisis
kepemimpinan
Kualitas pendidikan
di Indonesia kini sangat memprihatinkan, menurut survei Political and Economic
Risk Consultant (PERC) kualitas pendidikan Indonesia menduduki peringkat ke-12
dari 12 negara di Asia. Survei tersebut juga mengatakan bahwa Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower dan bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia. Memasuki abad ke-21 ini gelombang globalisasi dirasakan
semakin kuat dan terbuka, negara kita mulai mengalami keterbelakangan dari
mulai mutu pendidikan informal maupun formal. Maju nya teknologi di era
globalisasi abad ke-21 sangat pesat, itulah yang menyebabkan negara kita
mengalami keterbelakangan di bidang pendidikan. Jumlah anak yang sekolah di
Indonesia terdiri dari 27,7 juta siswa di bangku tingkat Sekolah Dasar, 10 juta
siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama, dan 7 juta siswa setingkat Sekolah
Menengah Atas. Dari jumlah itu, sedikitnya ada sekitar 2,7 juta siswa tingkat
SD dan 2 juta siswa setingkat SMP di Indonesia yang terancam putus sekolah.
Tidak sedikit bukan? Banyak sekali anak-anak Indonesia yang mempunyai niat dan
tekad untuk melanjutkan sekolah namun sayang keadaan ekonomi mereka tidak
mencukupi untuk biaya mereka sekolah dan mereka terancam untuk mengorbankan hak
mereka untuk mendapatkan ilmu demi sesuap nasi. Mutu pendidikan Indonesia
semakin terpuruk, sedikit nya sarana pembelajaran dan kurang nya guru-guru yang
bermutu tinggi dan kompeten.
Di awal 2012, sudah
tercatat sekitar 6,32% atau 7,61 juta orang warga Indonesia mempunyai status
sebagai pengangguran. Walaupun persentase ini di bilang sudah mengalami
penurunan dari tahun 2011 tingkat pengangguran di Indonesia masih bisa di
bilang tinggi. Salah satu penyebab terjadi nya pengangguran ini di mulai dari
kurang nya pendidikan, minim nya warga Indonesia yang telah lulus dari perguruan
tinggi. Banyak nya warga yang tidak mampu menyebabkan anak mereka tidak bisa
melanjutkan sekolah nya ke tingkat yang lebih tinggi, banyak dari mereka
berhenti sekolah seusai Sekolah Menengah Pertama, dan kalau mereka beruntung
mereka dapat melanjutkan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas atau Sekolah
Menengah Kejuruan. Walaupun setelah melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA atau
SMK, kualitas sumber daya manusia yang di butuhkan sebuah perusahaan belum
tentu tercapai atau memenuhi syarat. Tidak semua perusahaan dapat menerima
sembarangan karena mereka harus menjaga kualitas dari perusahaan itu sendiri.
Selain faktor minim nya pendidikan yang di dapatkan adalah tersedia nya
lapangan kerja yang sedikit dan juga kebiasaan warga Indonesia yang sebagian besar
malas dan gampang menyerah.
Dengan banyak nya
pengangguran yang ada di Indonesia dapat di simpulkan bahwa mereka akan
mengalami kemiskinan yang sangat tinggi. Pada bulan September 2011 yang lalu
terdapat sekitar 29,89 juta orang (12,36%) jumlah
penduduk miskin, faktor yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia semakin buruk
adalah selain banyaknya pengangguran adalah tingkat pendidikan yang rendah,
kurangnya perhatian dari pemerintah dan laju pertumbuhan penduduk. Lagi-lagi
faktor utama nya adalah pendidikan yang rendah, balik lagi pada krisis sistem
pendidikan yang ada. Akibat dari kemiskinan tersebut, penduduk mengalami
kelaparan dan krisis pangan. Semua makanan dan minuman tidak lah mudah untuk di
dapat di era globalisasi ini yang semakin maju. Harga jual makanan dan minuman
semakin hari semakin naik. Persoalan kelaparan dan krisis pangan ini tidak bisa
di anggap enteng, banyak warga Indonesia terutama anak kecil yang terlahir di
keluarga yang kekurangan bisa saja terserang penyakit busung lapar atau
penyakit-penyakit yang memprihatinkan, tidak hanya makanan atau minuman yang
mereka butuhkan namun lingkungan yang jauh dari sampah atau limbah dan juga air
bersih. Indonesia ini yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya belum bisa
menangani persoalan air besih. Mungkin kalau dilihat dari kota-kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lain-lain nya air bersih dapat kita
jumpai di setiap rumah. Tapi, jika kita lihat di kota atau kabupaten kecil
seperti Tegal, Pekalongan, Brebes, dan lain-lain nya itu belum tentu kita dapat
menemukan air bersih terutama di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Melainkan
air yang seharusnya tidak memiliki rasa ini malah memiliki rasa entah asin atau
asem. Disinilah faktor air bersih sangat diperlukan, wabah-wabah penyakit biasa
nya mulai dari air yang di konsumsi sehari-hari atau lingkungan yang di tinggal
setiap hari.
Solusi
Dari masalah krisis
nya sistem pendidikan ini alangkah baik nya jika pemerintah memberi dukungan
yang lebih untuk memajukan mutu pendidikan Indonesia yang sedang mengalami
krisis dan lebih memperhatikan anak-anak Indonesia yang kurang mampu dengan
cara menyetarakan kualitas guru dan pendidikan itu sendiri dengan standar
nasional, namun guru kualitas harus di perhatikan secara mendalam agar
anak-anak Indonesia mendapatkan motivasi untuk belajar, karena anak-anak
Indonesia adalah bibit-bibit cikal bakal kelak di masa depan yang dapat merubah
Indonesia menjadi lebih baik dan maju. Pemerintah
juga bisa mendukung dengan menyediakan sarana dan pra sarana yang memadai.
Program wajib belajar 9 tahun juga tetap harus di lakukan, tetapi akan lebih
baik jika mereka melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Program-program
beasiswa bagi anak-anak yang tidak mampu juga sangat membantu, karena faktor yang
menghambat mereka dalam mencapai ilmu sebagian besar adalah faktor ekonomi,
sayang sekali jika mereka harus berhenti di tengah sedangkan potensi mereka
sangat tinggi dan siapa tau mereka dapat berguna bagi bangsa di kemudian hari.
Untuk menyelesaikan permasalahan
pengangguran alangkah baik nya jika pemerintah memperhatikan hal kecil, seperti
adanya penyaringan bakat dan potensi terhadap warga yang pengangguran sehingga
mereka bisa di sarankan untuk melamar di bagian atau sektor tertentu namun
tentu sesuai bakat dan potensi masing-masing. Selain itu pasti nya harus ada
tersedia lapangan kerja yang luas sehingga dapat mencakupi warga-warga yang
berstatus sebagai pengangguran tersebut, walaupun tidak memenuhi standar
kualitas minimal mereka bisa di beri semacam training atau pemandu
terlebih dahulu agar mereka mengerti dan memahami apa yang harus mereka
kerjakan pada saat mereka kerja.
Untuk persoalan
kelaparan dan krisis pangan seharus nya sebagai
Bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam nya dapat memanfaatkan dengan
baik, agar penduduk di negara ini tidak merasa kekurangan. Buat apa kita
mempunyai sumber daya alam yang berlimpah dan kita tidak memaanfaatkan nya
dengan baik? Yang pada ujung nya penduduk kita sendiri yang menderita, walaupun
kita mempunyai sumber daya alam yang berlimpah kita tidak boleh menggunakan
dengan seenaknya. Jika kita pakai seenaknya suatu hari nanti kelak SDA kita
akan habis dan tidak bisa di perbarui pasti kita akan membutuhkan SDA tersebut.
Kita juga harus mempunyai sumber daya manusia yang kuat. Selain memanfaatkan
SDA dengan baik dan SDM yang kuat kita juga harus mencari cara agar SDA yang
telah kita gunakan dapat di perbaruin. Selanjutnya langkah yang tepat untuk
mengatasi krisis nya air bersih, pemerintah juga sebaiknya menyeleksi
daerah-daerah mana saja yang air bersih nya sudah tercemar oleh sampah atau
limbah dan melakukan tindakan penyaringan air bersih yang sudah tercemar
sehingga bisa di pakai kembali. Alat yang digunakan untuk menyaring tidak harus
di beli dari luar negeri, bisa dibikin oleh masyarakat kita sendiri. Ciptakan
alat-alat baru, inovasi baru yang negara lain belum tentu punya. Untuk hidup
sehat bebas dari kuman, dibutuhkan juga lingkungan yang sehat, bisa dimulai
dari buang sampah pada tempatnya, ini adalah bentuk kesadaran kita untuk
memelihara lingkungan yang baik. Selain itu kita juga bisa menyaring
sampah-sampah yang ada menjadi sampah yang bisa di perbarui dan juga sampah
yang tidak bisa di perbarui. Sampah yang bisa di perbarui dapat kita manfaatkan
sebagai sesuatu yang lebih berguna, atau kalau bisa kumpulan-kumpulan sampah
bisa di jadikan sesuatu yang bermanfaat di kemudian hari. Selain itu, menanam
pohon dan reboisasi juga bisa membuat lingkungan menjadi lebih bersih, karena
tumbuhan menghasilkan oksigen. Menggunakan kendaraan umum yang bebas dari
polusi dan meminimkan penggunaan kendaraan pribadi juga sangat membantu, karena
polusi udara yang tadi nya sangat banyak bisa berkurang. Dari hal kecil seperti
itu yang kita lakukan bisa membantu berjuta orang untuk hidup sehat. Dari
situlah kita dapat menjalani hidup yang sehat dan makmur! Semoga ke depan nya
bangsa Indonesia akan lebih baik dan lebih maju!
Sumber: www.detik.com www.meilanikasim.wordpress.com
www.freddysetiawan.wordpress.com
www.lydiarahmi.blogspot.com www.wikipedia.org
0 Response to "Solusi Labsky untuk Indonesia "
Post a Comment