Banyak Veteran Semarang hidup dibawah garis kemiskinan Sakit pun tak bisa berobat

blogger templates

Banyak Veteran Semarang hidup dibawah garis kemiskinan - Sakit pun tak bisa berobat - Seorang veteran, kemana-mana berjalan kaki.(Foto: Istimewa)Seorang veteran, kemana-mana berjalan kaki.


LENSAINDONESIA.COM: Negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya. Sebab tanpa meraka, mungkin NKRI ini tidak ada. Namun ironis, keberadaan mereka banayak yang memprihatinkan.
Berdasarkan data Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jateng, sebanyak 9.000 Veteran, belum mendapatkan kehidupan yang layak.
Baca juga: Masyarakat Indonesia harus tau cara menghargai Veteran
Muslih, pengurus Markas Daerah LVRI Jateng, mengatakan “Banyak veteran yang belum terdaftar karena kurangnya pengetahuan dan tidak mengerti pentingnya menjadi veteran. Kemudian nasib mantan pejuang kemerdekaan itu harus berada pada keterbatasan,’ katanya.
“Selain itu mereka juga tidak tahu harus mendaftar kemana,” tambah Mayor Purnawirawan dari Banteng Raider (BR) tersebut.
Pihak LVRI Jateng meski mengaku sudah melakukan sosialisasi, tetapi hasilnya masih belum maksimal, utamanya di daerah terpencil, yang dsulit dijangkau.
Jangankan yang tidak terdaftar, sedang 9000 veteran yang sudah menjadi anggota LVRI pun tidak semua bernasib baik. Sebagian diantara mereka juga masih berada dalam ekonomi yang pas-pasan. Karena para veteran ini hanya mendapat uang jasa pensiun rata-rata 250 ribu rupiah per bulan.
“Sekarang uang 250 ribu bisa buat apa? kata Muslih seolah bertanya.
Lebih lanjut Muslih menerangkan, dari kesekian veteran kurang beruntung di Semarang, terdapat 7 orang yang kehidupannya dibawah standar kelayakan. Mereka menempati rumah tidak layak huni, hingga menderita penyakit tanpa ada perawatan dan perhatian dari pemerintah etempat.
“Ketika kami melakukan kunjungan, miris sekali melihat nasib mereka, dan kami hanya bisa membantu sebatas kemampuan kami,” ujar lelaki pernah bertugas di Timor-Timor ini.
Muslih dan para pengurus lain mengharapkan, pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib para veteran, karena bagaimanapun juga, merekalah yang berjasa memerdekakan negara ini. Negara berkewajiban memberikan penghargaan yang layak bagi mereka.
“Setidaknya tunjangan kesehatan, rehab rumah dan biaya hidup yang lebih layak diberikan kepada mereka, bagaimanapun mereka adalah pahlawan yang memberikan berperan besar bagi berdirinya negara ini.” pungkasnya. @yuwana
_irianto

0 Response to "Banyak Veteran Semarang hidup dibawah garis kemiskinan Sakit pun tak bisa berobat"

Post a Comment