Pulang Kampung, TKI Dipasung

blogger templates

KABARKAMI, Lembar hidup suram seorang mantan tenaga kerja Indonesia asal kabupaten Bone Sulawesi Selatan dimana sisa umurnya dihabiskan dalam sebuah pasungan selama puluhan tahun. Kondisinya yang memprihatinkan ini sama sekali tidak menjadi perhatian dari dinas Pemda terkait setempat yang seyogyanya harus melayani masyarakatnya terutama yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Niat menggapai bintang di negeri orang untuk mengubah taraf ekonomi keluarganya, Hari pun berangkat ke negeri seberang Malaysia, puluhan tahun silam. Di negeri jiran itu, Hari bekerja selama lima tahun sebagai petani kelapa sawit. Namun, selama itu pula upahnya sebagai pekerja ladang tidak pernah dibayar oleh majikannya.
Mendapat tekanan hidup yang keras, Hari mengalami goncangan jiwa dan stres hingga harus dipulangkan ke kampung halamannya di dusun Tabella desa Padaidi kecamatan Tellusiattingnge kabupaten Bone Sulawesi Selatan oleh pihak keluarganya.
Meski telah tiba di kampung halamannya, Hari tetap memperlihatkan gelagat tidak normal. Ia seringkali  mengamuk sambil memelas agar gajinya segera dibayarkan.
Pihak keluarga mengantisipasi kondisi tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Hari pun akhirnya dipasung. Selama 20 tahun, Hari menghabiskan sebahagian besar hidupnya dalam ruang pemasungan yang hanya berukuran 3 kali 2 meter dengan ditemani oleh ibu yang sudah tua renta.
“Dia sakit sewaktu di Malaysia, akhirnya sepupunya membawanya pulang. Kalau dilepas,  dia pasti mengamuk dan berteriak-teriak minta gajinya,” Ujar Cakka, orang tua Hari. Wajahnya memelas lesu.
Aparat desa setempat pun mengeluhkan kondisi tersebut lantaran tidak pernah ada perhatian dan tindakan dari dinas kesehatan untuk mengantisipasi masalah kesehatan masyarakatnya. “ Dia memang sudah seperti itu sepulang dari Malaysia. Sejak saya jadi kepala Desa, belum ada tindakan sama sekali dari pihak pemda,” Jelas Rahman, Kepala Desa setempat.
Hari merupakan rangkaian ratusan kasus Tenaga Kerja Indonesia yang selama ini belum mendapat sistem pelayanan proteksi oleh Negara.  Para TKI yang merupakan pemasok devisa terbesar ini malah mendapat tindakan yang tidak adil dinegeri orang dan di negerinya sendiri.  Hari adalah potret belenggu masalah sosial kompleks yang sampai saat ini masih menjadi “momok”  bagi masyarakat Indonesia.  ( I Romangpolong Risamata – Bone)

0 Response to "Pulang Kampung, TKI Dipasung "

Post a Comment