Memberantas Kemiskinan atau Memberantas Orang Miskin?

Ilustrasi. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone) KEMISKINAN masih terjadi di negara Indonesia. Melihat kenyataan yang ada di Indonesia mungkin sangat memprihatinkan sekali. Mengapa begitu? Indonesia, saat ini adalah negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang yang sedang berusaha mendapatkan predikat untuk menjadi negara maju.

Dalam perubahan untuk mendapatkan suatu predikat atau julukan dari negara berkembang menjadi negara maju, itu semua sangat dibutuhkan banyak kerja keras, karena untuk , menjadi negara yang maju maka semua fasilitas, masyarakat dan struktur organisasinya harus mengalami perubahan yang lebih maju dari sebelumnya.

Penting bagi masyarakat adalah sebuah fasilitas. Ya, fasilitas publik ini memang sangat dibutuhkan jika ingin mendapatkan predikat sebagai negara maju. Indonesia saat ini telah mencoba hal itu contohnya di Surabaya, yang beberapa tahun kedepan nanti akan meluncurkan sebuah monorel yang dimana akan menghubungkan kegiatan masyarakat di Surabaya menjadi mudah dan terjangkau.

Monorel juga melibatkan dua titik akses yang rencana akan berada di Joyoboyo dan Kenjeran. Hal ini membuat sebagian masyarakat senang dan ada juga yang kurang menyetujuinya. Lalu bagaimana alasan dengan orang-orang yang tidak menyetujui tersebut?

Mereka memiliki alasan tersendiri untuk tidak menyetujui pembangunan tersebut, salah satunya adalah tempat tinggal mereka yang terpinggir mungkin akan semakin terpinggir, ujar Pak Warto warga Surabaya. Mendengar keluh kesah warga tersebut, mungkin ini adalah salah satu usaha yang dilakukan pemerintah di Indonesia untuk membuat keadaan di Indonesia bisa mendapatkan predikat maju.

Contoh Kasus lain mungkin kereta ekonomi yang berkisar antara Rp6.000-Rp7.000, mungkin hal tersebut terlihat murah bagi orang yang mampu Namun kita juga harus melihat dari pihak masyarakat sendiri, bahwa tidak semua masyarakat mampu membeli tiket dengan harga yang lumayan mahal bagi masyarakat dan kalangan tertentu.

Inilah yang memprihatinkan, bahwa pembangunan di Indonesia yang kita lihat adalah bukan memberantas kemiskinan, tapi lebih terlihat memberantas orang miskin. Menurut pendapat saya jika kemiskinan di Indonesia ingin diberantas, bawalah dulu warga-warganya untuk memiliki pekerjaan yang layak dan pas, jika perlu diberi bimbingan dan arahan.

Kemiskinan harus segera diatasi, jangan saja uang rakyat dipakai korupsi tetapi rakyat juga harus dibina dan dipelihara. Dan semua warga Indonesia harus bisa memahami tujuan awal dari pancasila, yang menjadi dasar bahwa warga Indonesia harus adil dan beradab.

Indonesia adalah Negara yang sebenarnya memiliki kekayaan berlimpah seperti sumber daya alam. Namun, hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak sekali warga-warga yang masih belum mendapatkan kehidupan yang layak. Banyak juga di Indonesia pembangunan dilakukan dengan menggusur orang miskin.

Padahal, jika membangun suatu pembangunan yang positif warga-warga yang tergolong miskin tersebut bisa diberikan suatu pekerjaan yang layak tanpa harus korupsi. Tugas besar dari pemerintahan ini seharusnya memberantas kemiskinan bukan memberantas orang-orang miskin.

Pemerintah harus berani turun ke lapangan melihat realita yang terjadi di masyarakat. Jangan hanya saja duduk dikantor tapi harus mau melayani masyarakat. Pemerintah harus bisa memberantas kemiskinan yang terjadi di Indonesia, jika tidak maka Indonesia tidak akan maju-maju. Justru Indonesia akan semakin dikuasai oleh negara-negara lain.

Negara lain saja bisa maju, kenapa Indonesia yang negara berkembang ini tidak bisa maju? Apa karena pemerintahannya yang kurang peka? Harus berani membaur dengan masyarakat yang berada di pinggiran jika ingin negara Indonesia maju. Kemiskinan harus sesegera mungkin diberantas, karena tingkat kemiskinan di Indonesia pun semakin tahun semakin  membeludak dan sulit juga untuk mengontrol jalannya aktivitas.

Lalu, masih juga banyak rumah-rumah kumuh yang tidak terawat yang tidak pernah tersentuh oleh pemerintah itu sendiri. Bagaimana bisa maju jika hal ini semakin tahun semakin membanjiri negara Indonesia. Menurut saya solusinya adalah membuat pemerintah untuk tetap peka dan selalu turun ke lapangan, memperhatikan warganya agar tetap sejahtera tanpa ada yang melakukan korupsi. Harus tetap mengoptimalkan tibgkat produktivitas masyarakat dengan kualitas yang semakin bagus.

Lalu, akar masalah dari kemiskinan di negeri ini salah satunya diyakini banyak dari korupsi. Karena itu, bisa di artikan bahwa salah satu penyebab kemiskinan dan adanya banyak pengangguran di negeri ini adalah merajalela pemerintah yang korupsi di semua sektor kehidupan.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Kita semua tentunya paham, bahwa potensi dan kekayaan di negeri ini seharusnya tidak membuat rakyat menjadi miskin atau bisa mengalami kemiskinan. Namun mirisnya, kekayaan alam yang seharusnya membuat kaya bangsanya, justru realitanya malah menjadi sebaliknya. Masyarakat negeri ini masih banyak yang miskin.

Ada juga pengangguran, gelandangan, dan pengemis semakin hari kian banyak, bertebaran dan menjadi-jadi di setiap sudut kota. Mereka semua mengalami hidup susah, tidak jelas berapa pendapatan sehari-harinya, sandang, pangan, papan yang seadanya dan mereka hanya bisa merasakan pasrah dengan keadaan mereka saat ini.

Keadaan ini terus menerus menghimpit warga miskin ini. Dan menjadi orang miskin seolah-olah terbayang dengan banyak sekali pernyataan dan pemikiran bahwa, jika miskin dilarang sekolah apalagi kuliah, miskin dilarang sakit, miskin dilarang berobat, dan sebagainya. Hal ini membuat nilai dasar dari bangsa Indonesia semakin lama semakin pudar.

Dasar dari pancasila adalah sebaga alat pemersatu bangsa, tapi sangat terlihat tidak seperti itu. Hal ini berlaku juga untuk masyarakat yang lain yang sudah tergolong mampu untuk tetap mengingat dasar negara. Ada sebuah lagu yang diciptakan oleh  Sudharnoto yang syair lagunya "Pancasila dasar negara, Rakyat adil makmur sentosa, Pribadi bangsaku, Ayo maju maju, Ayo maju maju, Ayo maju maju..", dalam hal ini terlihat sekali bahwa bangsa Indonesia terutama pemerintahan dan rakyat yang tergolong mampu harus tetap peka dan membantu rakyat miskin tersebut.

Hana Pertiwi Trisdani
Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya (//ade)